Saturday, March 29, 2014

Sagitarius yang Terbang Ketika Susah Tidur

: penutup Maret



(images from www.dyrmdaily.com)
rasanya semua orang pasti pernah mengalami yang namanya susah tidur. bisa beragam alasannya. aku sendiri tak punya alasan khusus selain memang ketika aku mengalaminya, aku tak pernah mencari sebab. gelisah, tentu saja. apalagi bila saat susah tidur itu, tak ada hal yang bisa dikerjakan. misalnya, tak ada siaran bagus di TV. atau parahnya lagi, aku tak punya TV. itu keadaan yang menyusahkan. namun aku biasa mengatasinya dengan berfantasi.

aku akan memejamkan mata, kadang dibantu dengan menutupi bagian mataku dengan bantal atau sebagian sarungku, lalu mulai membayangkan aku terbang. aku berada di jalan menuju salah satu sungai di kampungku, Lau Rempak. keluar dari ladang Mama-ku, ada beberapa pohon manggis di dalamnya, aku sampai di jalan yang menghubungkan kampungku dengan kampung Simeluk. itu dusun lebih tepatnya. di sebelah kiri adalah jurang yang landai. ujungnya berhenti pada aliran sungai yang mengelilingi kampungku. ya, kampungku berada di dataran tinggi. kerennya, jalan masuk dan keluar harus menyeberangi sungai. di sisi jalan, aku menghadap ke lereng landai itu. aku bisa melihat pegunungan dari sana bila cuacanya cerah. sekian tahun aku percaya puncak tertinggi yang kulihat dari sana adalah gunung Sinabung. 

lalu aku akan melompat, meluncur ke bawah lereng landai itu. kurasakan angin bertiup dan bersiul di telinga. bisa kulihat pucuk-pucuk ilalang, atau jagung dan padi, bila lereng sekitar itu sedang ditanami oleh pemiliknya. aku bergerak beberapa meter di atasnya, meluncur, terbang. beberapa detik di udara, aku seperti orang yang terjatuh ke dalam jurang. namun selanjutnya entah bagaimana aku bisa mengendalikan tubuhku seperti seekor elang. kurentangkan kedua tanganku yang seperti sepasang sayap. aku berbelok hanya dengan gerakan kepala. ke kiri. ke kanan. mendongak bila aku ingin menambah ketinggian. terbangku makin tinggi untuk melewati bukit-bukit, ladang-ladang karet penduduk kampungku. hingga aku bisa melihat jelas pegunungan yang konon merupakan bagian Bukit Barisan yang memanjang di punggung Sumatera. seperti elang, aku mengarungi angkasa. sangat menyenangkan. lalu beberapa menit setelahnya aku lupa sedang terbang. tanpa sadar, aku sudah tertidur. mimpi yang lain akan menggantikan fantasi terbangku. seperti itu yang sering kubayangkan ketika aku susah tidur.

bagaimana caraku memulainya, sesungguhnya berasal dari mimpi terbangku yang pertama. seperti yang kuceritakan, begitulah yang terjadi. lalu aku gunakan tiap kali kesulitan tidur. terkadang aku hanya melompat dari tempatku berdiri lalu aku bisa terangkat ke udara dan meluncur ke angkasa. selalu berhasil. mungkin karena itu adalah mimpiku yang paling menyenangkan, aku selalu mengingatnya dan menjadikannya obat tidur alami. aku tak tahu kapan persisnya itu bermula. yang pasti, aku selalu berharap aku bermimpi bisa terbang. sejak kecil, sejak pertama kali bermimpi terbang dari tepi lereng landai di jalan kampungku. tak terhitung berapa kali aku berfantasi terbang sebelum tidur, atau sengaja agar bisa bermimpi terbang. menurutku itu mimpi yang paling indah. terkadang aku menyimpulkan bahwa keinginanku merantau dari tanah kelahiran sudah digariskan sejak aku kecil. melalui mimpi terbang, bacaan tentang perjalanan dan petualangan ke tempat-tempat asing di luar sana, dan perasaan tenang memandang foto-foto luar angkasa, rasanya adalah pemicu mengapa aku ingin menggelandang di luar asalku. orang-orang berkata begitulah seseorang yang dinaungi zodiak Sagitarius. mereka suka bebas. tapi siapa yang tidak suka bebas, kutanya? seperti terbang, semua orang ingin kebebasan. 

omong-omong aku suka sekali berada di dalam pesawat. menyadari aku sedang terbang, berada di angkasa, merupakan pengalaman yang entah bagaimana sangat kunikmati. aku sudah terbang beberapa kali dan aku tak pernah bosan. mungkin suatu saat nanti aku bisa terbang ke luar angkasa. seperti astronot. atau sekadar singgah, berwisata ke stasiun luar angkasa di luar atmosfer bumi. berharap saja aku masih hidup ketika wahana antariksa dibuka untuk umum, dan aku punya uang untuk sekadar berlibur di sana: memandang bumi dari ketinggian. seperti Gravity. oh, sudah jam enam lewat. aku harus terbang sesaat lagi. selamat pagi. []


Yogya
06.290414.06.15 

Thursday, March 20, 2014

Untitled




sebagai dirinya yang sejati, catatan ditulis untuk menyimpan sesuatu; bisa merupakan rekam peristiwa, hasil berpikir, atau malah hanya sekadar meracau. sebaiknya kita anggap yang terakhir yang paling pas untuk disematkan pada post ini. 

kupikir aku sedang memikirkan sesuatu. hal atau semacamnya yang membuatku sedikit gamang. bukan bimbang. ini lebih mirip dengan semacam perasaan tak nyaman. sesuatu yang ingin kuluapkan dengan apa yang aku bisa. musik. namun rasanya mustahil karena saat kucoba, malah kacau dan semakin tak menyenangkan saja. dadaku sesak seperti kehilangan asupan oksigen; seperti yang dulu sering kurasakan karena terlalu sering telungkup ketika beraktivitas di depan laptop. 

sejujurnya aku malah berharap ini karena menyempitnya rongga dadaku karena telungkup terlalu lama daripada ada hal-hal lain yang tak bisa kulogikakan dengan pikiranku. hanya saja bila aku diminta mendeskripsikan apa yang sedang mengisi pikiranku, yang lalu mengacaukan apapun yang sedang kukerjakan untuk mengatasinya, mungkin aku bisa menggunakan satu dua kalimat. tapi aku tak yakin. aku khawatir. kini memiliki blog sebagai tempat menuliskan apa saja yang kauinginkan tidak berjalan sebagaimana mestinya. aku khawatir ini hanya akan menjadi catatan yang suatu waktu nanti akan kulihat lagi dan menimbulkan penyesalan. entahlah.

sebagai catatan aktvitasku beberapa waktu belakangan saja kiranya. mengikuti acara peluncuran buku Angsa-Angsa Ketapang karya Bernard Batubara di Warkop Bardiman, Seturan, Yogya. Malam itu aku datang bersama pacarku. diminta Om Irwan Bajang, sebagai penyelenggara acara, aku tampil menyanyi. kebetulan acara itu juga sebagai Kopdar Kemudianers Yogya. beberapa Kemudianers muncul meski aku tak yakin mengenal mereka satu per satu. aku menyanyi setelah diskusi yang jadi acara inti usai. dua buah lagu karya Sheila on 7: Yang Terlewatkan dan Hari Bersamanya. aku cukup puas dengan penampilanku sendiri. satu-satunya yang membawa pop ke sana, sementara yang lain berfokus pada baca puisi dan musikalisasi. salah satu yang membuatku puas adalah karena aku tak mengacaukan diriku sendiri dengan menyanyi buruk karena lebih setengah tahun tidak menyentuh gitar. 

kini semuanya sudah berlalu. kuakui aku ingin menyanyi lagi. kerinduan pada kegiatan bermusik membuatku coba-coba memahami cara menggunakan aplikasi Fruity Loops versi 10 yang menurutku bukannya memudahkan melainkan menyusahkan. aku tak tahu apakah caraku yang keliru atau memang versi ini lebih kalakupand dari yang versi 8. tapi begitulah. aku coba menghasilkan karya dan tercipta sebuah yang berformat musikalisasi puisi. aku membacakan satu karya Irwan Bajang dari Kumpulan Puisinya yang bertajuk Kepulangan Kelima. satu puisi itu berjudul Mari Jabat Tangan dan Berbaikan Lagi. bisa diunduh di link yang kusertakan di bawah post ini.

lalu tentang apa yang membuatku gamang hingga menulis di blog ini kupikir biarlah kusimpan sendiri saja. seperti yang kukatakan, kini punya blog tak lagi senyaman dulu. mungkin beberapa post terakhirku di sini cenderung tanpa jiwa sama sekali. rasanya itu bukan aku. lalu kubilang: apa susahnya? aku benci menjadi diriku, hal ini sering terjadi. kupikir tak mengapa. mungkin, terbersit sedetik saja: aku ingin kembali ke jalanan. menjadi gelandangan sepertinya jauh lebih menyenangkan. seperti berjabat tangan dan berbaikan lagi dengan kenyataan dan penyesalan. demikian []



Yogya

Saturday, March 15, 2014

Note: Flying Without Wings


Flying Without Wings adalah lagu Westlife yang ke sekian yang aku dengar. tak banyak, bisa dihitung dengan jari. setelah sebelumnya akrab dengan Queen of My Heart, seorang temanku saat masih kerja sebagai operator warnet di Medan, jadi sering memasang lagu ini di winamp komputer operator. server. akhirnya aku berkenalan dengan salah satu lagu lain Westlife. aku suka, seperti aku suka Queen of My Heart. rasa-rasanya, lagu ini begitu menggugah. namun, saat itu aku hanya penikmat sambil lalu. aku tetap kurang menggemari lagu-lagu Barat walaupun mulai sering mendengarkan yang lain--tapi tak sampai aku coba menghapal apalagi memahami liriknya. Maret 2014, aku mengunduh lagi lagu Flying Without Wings ini dan mendengarkannya sambil beraktivitas di dunia maya. lebih sering. bahkan aku membuat musik instrumentalnya menggunakan aplikasi Fruity Loops--dengan susah payah karena aku tak tahu cara menggunakan versi 10! 

pendengaranku bisa dibilang berat sebelah (harafiah karena daya dengar kedua telingaku berbeda; lebih kuat telinga sebelah kiri). aku sangat menikmati lagu ini, lebih dari saat aku mendengarkannya di masa-masa pertama kali berkenalan. musik yang segar dan genre yang seakan tak lekang dimakan jaman. sampai saat ini--musiknya nikmat saja. atau aku bahkan merasa itu, genre, seakan seperti sebotol wine: makin berumur makin berkelas rasanya. makin nikmat, membuat penggila wine rela menebusnya dengan harga mahal. entahlah. kupikir aku sudah ditelan bulat-bulat oleh tontonanku sendiri. tapi begitulah yang kurasakan dengan musik-musik yang mengiringi lagu-lagu Westlife secara umum. Flying Without Wings, mungkin salah satu yang sesuai seleraku. yang lainnya, kupikir akan mendapat rating berbeda di aplikasi pemutar musik di laptop ini.

liriknya sederhana sekali tapi punya pesan yang wah. tidak sulit memaknainya. ungkapan flying without wings (terbang tanpa sayap) ini pastinya lebih ke terbang melayang kali ya? kebahagiaan yang sempurna. semua orang tahu bahwa terbang tanpa sayap itu adalah naik pesawat, tapi pastilah bukan itu maksudnya. (oh, note ini kalakupand banget!). tidak sulit menemukan maknanya. lagu ini tentang arti kedamaian, menurutku. sesuatu yang semua orang mencarinya. beberapa menyebutnya kebahagiaan, tapi rasa damai itu lebih melegakan, menyeluruh. itulah yang membuat seseorang terbang tanpa sayap yang bukan naik pesawat. 

setiap mendengar lagu ini aku berada di atas sebuah kapal kecil yang mengarungi lautan berombak kecil. keadaan langit cerah, angin bertiup menyegarkan. kau boleh sendirian di sana, tanpa seseorang. tapi kau tetap bisa merasakan damai. itu tentang bagaimana Aku menerima diriKu. saat mendengarkannya, aku membayangkan sedang bernyanyi bersama adik-adikku (kebetulan kami sekeluarga suka menyanyi). terlebih lagi dengan orang tuaku, tentu saja mereka bisa menyanyi. aku melihat lirik lagu ini membawa sesuatu yang menggembirakan, bahwa kedamaian itu wujud sempurna dari cinta. seperti kata liriknya, "some find it in the face of their children, some find it in their lover's eyes." orang tua yang melihat wajah anaknya; pada buah hatinya, darah dagingnya sendiri, adalah cinta yang besar. kasih sayang orang tua pada anak. "beberapa menemukannya pada mata sang kekasih. ya, kau bisa menemukannya di sana. sebaiknya begitu: seseorang menjadi kekasihmu, cinta sejatimu, karena ada kedamaian yang kautemukan saat bersamanya. #petuahbanget.

lirik Flying Without Wings merangkum semua itu dalam satu kata: damai. sesuatu yang dicari semua orang demi melengkapi mereka, menggembirakan mereka; sesuatu yang bisa saja berada di tempat yang tidak terduga. sesuatu yang didapatkan dari berbagi dengan sesama manusia, sesuatu yang harus diperjuangkan, sesuatu yang ketika mungkin kautinggalkan justru membuatmu lengkap, adalah kedamaian. kalau tidak damai, benarkah cinta? kalau tidak damai, benarkah keikhlasan dalam lingkungan sosial? kalau tidak damai, mungkinkah seseorang rela berkorban membantu sesamanya? iya, karena damailah yang membuat orang tua bahagia melihat anaknya, membesarkannya, mendidiknya. damai jugalah yang membuat pasangan bertahan dalam ikatan cinta, janji setia sehidup semati. kupikir damai jugalah yang membuat manusia mengasihi sesama dengan hidup berdampingan, saling membantu, bersahabat, tanpa pandang bulu. damai jugalah yang membuat orang rela meninggalkan sesuatu yang telah dicita-citakannya seperti mimpi dan banyak hal yang sudah dimiliki, yang mana justru membuatnya menjadi utuh ketika ia menerima hal tersebut hilang. berserah.

mungkin aku terlambat mendengarkan karya bagus Westlife ini, tapi aku yakin memang begitulah. karena saat seperti saat inilah aku bisa lebih menikmati lagu ini. membuatku tergugah, semakin merindu, dan bersyukur diam-diam aku masih punya kesempatan. aku jadi teringat orang tuaku, abang dan adik-adikku, orang-orang terdekatku, mereka yang pernah membantuku--sekecil apapun bantuan mereka--, aku teringat anjing peliharaanku, teringat mereka yang pernah kusakiti, kukecewakan. dan tentu, aku selalu ingat satu orang yang istimewa. well, for me it's waking up besides you; to watch the sunrise on your face, to know that I can say I love at any given time or place. dan itu akan kupastikan :) ***





Yogyakarta
06.150414.04.20

P.S.
baris ini some find it sharing every morning, kedengaran seperti ucapan syukur kan? apa hanya aku yang merasa? sharing every morning. berbagi setiap pagi hanya bisa dilakukan ketika seseorang bersyukur--masih menemui pagi? ini tentang tuhan, sepertinya. ah, aku anggap saja begitu :) 

  


Friday, March 14, 2014

Pengertian dan Penggunaan Kata Kalakupand

: bukan bacaan serius, sebelumnya diposting sebagai status facebook.



Kata kalakupand udah ditanya beberapa orang artinya apaan, di facebook dan twitter, tempat aku menggunakan kata itu dalam obrolan. Lucu juga sih karena itu sama sekali nggak penting, tapi malah ditanya. Ahak hak hak. Dan jawabannya adalah sebagaimana bisa kujelaskan berikut. Note: ini becandaan.

Kalakupand merupakan kata yang mengekspresikan suatu kesan sebelum atau sesudah kata tersebut digunakan. Ahak hak hak. Ini bohongan ya. Maksudnya, kalakupand itu bergantung dengan kalimat sebelum atau setelahnya (ini jelas hanya pengulangan kalimat sebelumnya, biar posting ini lebih ngawur). Tapi biar lebih mudah dipahami, di bagian akhir akan aku tunjukkan cara menggunakan kata kalakupand dalam pembicaraan sehari-hari (tapi jangan buru-buru scroll, baca dulu runut biar oke. ahak hak hak). Nahm ini ide iseng-gila aja karena aku suka pada bunyi kata itu sendiri. 

Jadi ceritanya... (pelan-pelan layar menjadi blur fade out to white) kalakupand itu penggalan dari lirik lagu yang terkenal berjudul Kopi Dangdut. Kala kupandang kerlip bintang nun jauh di sana, kala kudengar melodi cinta yang menggema... Kira-kira begitu liriknya. Tau kan lagunya? Pasti taulah. Itu lagu populer banget. Tapi kalau belum tau dan penasaran, googling deh. Lagu itu populer dulu, trus suatu kali di acara TV, dibawain sama satu band yang vokalisnya ada tiga: lagi nontonin itu sambil makan bareng pacar di burjo. Trus, keingetan aja karena kreasi band tsb. Vokalisnya ngecek sound (buat becanda): "kalakupan, cek cek... kalakupan... cek... eaa... lagi. kalakupan... kalakupan..." diiringi musik yang ikut berhenti pas vokalisnya berhenti mengucapkan kalakupand. Begitu terus sampe dicepetin dan jadi kayak musik reggae. Koplak dah itu band. Ahak hak hak. Trus, iseng-iseng deh nyebutin kalakupand << ditulis pake 'd' biar keren XD

Penggunaannya semacam menjelaskan atau menegaskan apa yang nggak perlu dipertegas aja, atau malah nggak nyambung, biar ada aja, bisa dibilang sebagai ekspresi belaka #halah. cekidot: 1) Ih! Tulisanmu epic banget! Kalakupand gitu narasinya. 2) Asem banget tuh orang! Dikira tanah bapaknya ya sosmed ini? Pake ngatur-ngatur orang musti ngomong apa, moral, dan sebagainya. Kalakupand!!! dan 3) Besok mau jalan bareng pacar. Semoga jadi hari yg kalakupand! Yeaah! Nah, dari 3 sontoh tsb =)) kalakupand beda-beda artinya. Satu bisa dianggap lagi bilang bagus, keren, mantabs, owsom, dsb. Lalu yang kedua itu berarti mengumpat; bisa brengsek, asem, edan, anjrit, fuck, dsb. Dan yang ketiga itu lagi hepi, kayak bilang "menyenangkan". Jadi, kalakupand menyesuaikan pada konteks gitu. Relatif. Ia akan dimengerti kalau kita membaca kalimat (kata) sebelum atau sesudahnya. Suasana. Kesan. 

Demikian untuk "kalakupand". Asli, itu iseng doang. Nggak usah ditanggepin serius artinya apaan. Udah jelas kok. Ahak hak hak. Namanya juga nggak ada kerjaan gitu lho. Dan sesungguhnya posting ini juga jadi kalakupand karena pake ngejelasin segala kalakupand itu apaan. Hidup kalakupand! Ahak hak hak



Yogyakarta,
dikemas sedemikian rupa untuk tujuan pemuatan di blog =))