sebagai dirinya yang sejati, catatan ditulis untuk menyimpan sesuatu; bisa merupakan rekam peristiwa, hasil berpikir, atau malah hanya sekadar meracau. sebaiknya kita anggap yang terakhir yang paling pas untuk disematkan pada post ini.
kupikir aku sedang memikirkan sesuatu. hal atau semacamnya yang membuatku sedikit gamang. bukan bimbang. ini lebih mirip dengan semacam perasaan tak nyaman. sesuatu yang ingin kuluapkan dengan apa yang aku bisa. musik. namun rasanya mustahil karena saat kucoba, malah kacau dan semakin tak menyenangkan saja. dadaku sesak seperti kehilangan asupan oksigen; seperti yang dulu sering kurasakan karena terlalu sering telungkup ketika beraktivitas di depan laptop.
sejujurnya aku malah berharap ini karena menyempitnya rongga dadaku karena telungkup terlalu lama daripada ada hal-hal lain yang tak bisa kulogikakan dengan pikiranku. hanya saja bila aku diminta mendeskripsikan apa yang sedang mengisi pikiranku, yang lalu mengacaukan apapun yang sedang kukerjakan untuk mengatasinya, mungkin aku bisa menggunakan satu dua kalimat. tapi aku tak yakin. aku khawatir. kini memiliki blog sebagai tempat menuliskan apa saja yang kauinginkan tidak berjalan sebagaimana mestinya. aku khawatir ini hanya akan menjadi catatan yang suatu waktu nanti akan kulihat lagi dan menimbulkan penyesalan. entahlah.
sebagai catatan aktvitasku beberapa waktu belakangan saja kiranya. mengikuti acara peluncuran buku Angsa-Angsa Ketapang karya Bernard Batubara di Warkop Bardiman, Seturan, Yogya. Malam itu aku datang bersama pacarku. diminta Om Irwan Bajang, sebagai penyelenggara acara, aku tampil menyanyi. kebetulan acara itu juga sebagai Kopdar Kemudianers Yogya. beberapa Kemudianers muncul meski aku tak yakin mengenal mereka satu per satu. aku menyanyi setelah diskusi yang jadi acara inti usai. dua buah lagu karya Sheila on 7: Yang Terlewatkan dan Hari Bersamanya. aku cukup puas dengan penampilanku sendiri. satu-satunya yang membawa pop ke sana, sementara yang lain berfokus pada baca puisi dan musikalisasi. salah satu yang membuatku puas adalah karena aku tak mengacaukan diriku sendiri dengan menyanyi buruk karena lebih setengah tahun tidak menyentuh gitar.
kini semuanya sudah berlalu. kuakui aku ingin menyanyi lagi. kerinduan pada kegiatan bermusik membuatku coba-coba memahami cara menggunakan aplikasi Fruity Loops versi 10 yang menurutku bukannya memudahkan melainkan menyusahkan. aku tak tahu apakah caraku yang keliru atau memang versi ini lebih kalakupand dari yang versi 8. tapi begitulah. aku coba menghasilkan karya dan tercipta sebuah yang berformat musikalisasi puisi. aku membacakan satu karya Irwan Bajang dari Kumpulan Puisinya yang bertajuk Kepulangan Kelima. satu puisi itu berjudul Mari Jabat Tangan dan Berbaikan Lagi. bisa diunduh di link yang kusertakan di bawah post ini.
lalu tentang apa yang membuatku gamang hingga menulis di blog ini kupikir biarlah kusimpan sendiri saja. seperti yang kukatakan, kini punya blog tak lagi senyaman dulu. mungkin beberapa post terakhirku di sini cenderung tanpa jiwa sama sekali. rasanya itu bukan aku. lalu kubilang: apa susahnya? aku benci menjadi diriku, hal ini sering terjadi. kupikir tak mengapa. mungkin, terbersit sedetik saja: aku ingin kembali ke jalanan. menjadi gelandangan sepertinya jauh lebih menyenangkan. seperti berjabat tangan dan berbaikan lagi dengan kenyataan dan penyesalan. demikian []
Yogya
No comments:
Post a Comment