Saturday, December 17, 2011

Chris Othersides dan Menyambut Natal 2011

Hmmm...




nggak ada yang spesial selain tahun ini, aku dipastikan nggak berkumpul bersama orang tuaku, adik-adikku ketika Natal dan Tahun Baru datang. ya, aku sedang di Medan nanti. sebisa mungkin nggak pulang. sedang males saja. tapi Natal itu nanti, aku pasti sendiri. secara teman-teman di Kamar 13 akan pulang kampung, seperti tahun-tahun sebelumnya. sepi? nggak juga. kupikir, ini adalah saatnya aku merenungi Natal dan Tahun Baru dengan lebih baik. tak ada kesibukan. kalaupun ada, itu adalah persiapan Kartu Natal :)

kebetulan, aku disinggahi ide dan mood yang bagus Desember 2011 ini. maka, aku ingin membuat kartu Natal untuk beberapa orang saja. serius, kalau aku membuat untuk semua mereka yang kuanggap lebih dari sekedar teman, maka akan memakan banyak biaya. ahak hak hak. bisa saja siy, aku beli gitu yang sudah jadi. rasanya biayanya nggak terlalu besar. seratus ribu rasanya udah bisa beli banyak. lagian, harganya kan relatif murah :D

tapiiiii...! bukan seperti itu yang ingin aku buat. kebetulan aku punya sedikit kemampuan untuk membuat yang beda. hihihi. jadi, aku harus membeli peralatan dan bahan-bahannya. dan memang sudah bisa ditebak, biaya yang aku keluarkan lebih besar ketimbang aku beli yang sudah jadi. ahak hak hak. untuk peralatan dan bahan-bahannya saja aku sudah menghabiskan seratus ribu rupiah! dan itu hanya bisa membuat 5-6 kartu. huff... ini akunya siy yang ngotot membuat yang agak beda. ahak hak hak. jadi deh malah miskin niy waktu natalan. tapi tak mengapa. kepuasan batin saat membuatnya dan melihatnya ketika sudah jadi adalah 100 persen menyenangkan. seperti kartu Natal di bawah ini! ini adalah kartu yang aku buat pada Desember 2008.

itu adalah kartu Natal lengkap kotaknya dengan desain slide pertama yang aku buat. yang spesial itu kupersembahkan untuk Ran :D nah, tahun ini aku ingin membuat yang semodel dengan itu. maka, udah dipastikan melelahkan. 

ternyata, setelah dua hari yang lalu, aku sudah membuat lima buah. meskipun yang slide itu hanya dua, sisanya seperti biasa. model lipat kayak buku begitu. sayangnya belum bisa aku posting fotonya. aku mengerjakannya seharian, mulai dari hari Jumat, 16 Desember, di kamar 13. beranatakan deh. tapi aku harus membersihkannya ketika memutuskan untuk beristirahat :D

besok aku akan melanjutkan membuat kartu yang keenam. semoga aja sih kertas karton tebalnya itu masih cukup. tapi telunjuk kiriku sudah sakit, niy gara-gara menekan penggaris saat memotong kertas. biasalah. terlalu dipaksakan. karena bagaimanapun Natal tinggal beberapa hari lagi. sementara 2-3 kartu itu ingin kukirimkan ke luar Medan. semoga paketnya cepat sampai sebelum Natal berlalu. ahak hak hak. abisan, mood sama idenya kelamaan nongol siy. yah, iya jugak ya. secara aku baru saja menyelesaikan ilustrasi cerpen untuk teman. wajar sibuk -___-"

nah, yang berbeda adalah: aku nggak membuat kartu untuk Ran. sedih sih. tapi bagaimanapun, ini harus kujalani. kartu Natal yang sedang kubuat tak ada yang akan kuberikan pada Ran. secara, kami sudah berpisah. meskipun ada suara di kepalaku, yang bilang: tak apa. yang penting kan silaturahmi. berkat berbagai kasih Natal. tapi, aku takut malah mengacaukannya. kupikir, lebih baik loss contact seluruhnya :) yang penting itu baik buat Ran dan kehidupannya secara menyeluruh.

jadi, 5-6 kartu ini akan kuberikan masing-masing, kepada adik kandungku (Dian dan Ayu), orang tuaku, dua orang sahabat jauh, dan Aria tentu saja. kuharap aku bisa segera mengirimkannya sebelum Natal keburu udahan :D kan nggak lucu aja siy kalau nyampeknya malah Valentine. ahak hak hak.

aku berharap aktivitasku ini bisa membuat suasana hati menjadi baik. terlebih, aku berharap mereka yang kuberikan kartu bisa senang juga. berbagi kasih Natal saja.

so, Selamat Natal semuanya. sayang sekali, tahun ini juga aku belum bisa membuat lagu khusus untuk Natal. semoga di tahun-tahun berikutnya bisa. aku perlu bersyukur atas bakat istimewa yang diberikanNya padaku. karena bagaimanapun, aku bisa mengatakan apa yang bisa kuhasilkan, baik itu tulisan, lagu, gambar, kartu, lukisan, dsb, kudapatkan begitu saja dengan ide-ideku. kemampuanku terasah sendirinya. Tuhan yang bekerja, yakinku.

salam



 

Thursday, December 8, 2011

Photo : Chris Othersides Wallpaper #1

Chris Othersides ketika bikin klip amatir Akhirnya Kau Tahu. Lagunya bisa diunduh disini.

hanya teringat sesuatu. pada saat membuat klip ini, aku punya perencanaan yang sangat keren jika terwujud. itu tentang bagaimana klip Akhirnya Kau Tahu itu dibuat. aku dibantu oleh Ran, yang saat itu masih kekasihku. kami menulis pada catatan, hal-hal apa saja yang akan kami lakukan untuk membuat klip tersebut. tapi, semuanya tak pernah berjalan lancar. bahkan sangat jauh dari bayangan di benak kami berdua. hasilnya bisa dibilang kacau dan sangat amatir. tetapi, mengingat bagaimana kami meluangkan waktu membuatnya, adalah satu dari sekian banyak hal indah dalam kenangan kami berdua. sejujurnya aku sangat merindukannya. tapi, mungkin seperti lirik yang ia ciptakan pada lagu ini: ia telah berlalu, membiru bersama rindu.

lokasinya di lapangan benteng, Medan. kalau tak salah, siy. soalnya, aku tak begitu tahu tempatnya. malahan, itu sangat di luar rencana. awalnya, kami sudah berjalan-jalan dan mengambil adegan di sekitar kesawan square, yang mana gedung-gedungnya cukup tua dan klasik. mungkin cuma itulah tempat di Medan yang menyerupai Kota Tua di Jakarta. meski sangat tidak sebanding. jadi, kami seperti pasangan yang kurang kerjaan. Ran membawa tas berisi pakaianku, serta hp Nokia yang ia gunakan untuk merekam gambar. kocak, panas, letih dan keringetan. sementara aku membawa gitar. 

videonya sendiri aku edit di laptop Ran. sekarang sudah ada di youtube.com/chrisothersides. benar-benar melelahkan membuatnya, pun sesederhana itu. tapi aku sangat bersyukur dan berterima kasih padanya. meski hal ini tak pernah kuucapkan. ia pasti tahu, ia begitu mengenalku. 

dan foto di atas adalah satu dari beberapa foto yang ia ambil. aku mengeditnya sedemikian rupa. kupikir cukup bagus jika dijadikan wallpaper komputer, meski tidak terlalu lebar. namanya juga menggunakan kamera hp yang tak terlalu bagus. tapi aku suka dengan sudut yang Ran ambil itu. aku pada foto tersebut seperti memang sudah berlalu, persis lirik dalam lagu Akhirnya Kau Tahu. kepala agak tertunduk, seperti berkesan putus asa, menyerah atau kalah. Ran mengambilnya tanpa kusadari. ia selalu seperti itu :)

tapi, kenyataannya adalah kami sudah berpisah. masing-masing berlalu dengan jalan berbeda. jauh dalam hati, aku bertanya: benarkah ia berlalu begitu saja? benarkah aku bukanlah orang yang ia cinta? atau, benarkah cinta yang selama 7 tahun kami percayai, hanyalah dusta? sekarang ia bersama kekasihnya, yang ia twit sebagai yang sejati, menggantikan aku yang palsu. lalu aku menjalani apa yang terjadi begitu saja pada hidupku. ada Aria sekarang. seorang. aku masih belajar mencintai gadis asal Palembang itu. ia begitu baik padaku. dan... aku tak bisa bohong, kalau sesekali aku masih terkenang Ran. serasa aku tak bisa lepas darinya yang sudah lebih dulu memilih.

mungkin aku hanya merindukannya. kupikir memang sebatas itu.



21.14

Monday, December 5, 2011

Chris Othersides Nge(go)Blog

nge(go)blog

21.27.

malam ini, malam selasa, 5 Des 2011. hehehe. bulan Desember, sejak lama sudah kuanggap bulan terbaik untukku secara khusus. nggak ada sih yang istimewa selain, ya, aku lahir pada bulan Desember, beberapa tahun yang lalu. ahak hak hak. Desember juga ada Natal, akhir tahun, terus apa lagi ya...? pokoknya, Desember itu kerenlah menurutku. 

hari ini, maksudku seharian ini, aku mengerjakan beberapa musik dan lagu untuk album ketigaku. album ini nantinya akan berjudul Sehari di Jakarta, yang diambil dari salah satu judul lagu di dalamnya. lagu itu sendiri aku ciptakan untuk Aria. menyenangkan memang bila bisa membuat lagu, menghadiahkannya untuk orang lain, apalagi untuk orang yang kita sayang. Aria itu. tapi, mungkin aku kebanyakan orang yang disayang, deh -___-"

aku pernah membuat lagu untuk orang lain selain Aria. ada beberapa orang. ada beberapa lagu. mungkin sekaliannya itu aku bundel dalam paket sumber inspirasi. dan omong-omong soal sumber inspirasi, kehidupan cintaku yang penyumbang nomor satu. meski, aku ngerasa nggak enak juga dengan tema lagu yang hampir selalu aku usung #halah. maksudnya, seharusnya aku punya waktu khusus untuk membawakan tema-tema lain. nggak melulu cinta atau patah hati. aku harus mencobanya suatu hari nanti. tapi, repotnya kalau hati masih saja dikendalikan sama cinta, ya begini ini. capek deh. ahak hak hak.

tapi, sekali lagi omong-omong, aku kok ngerasa kegiatan membuat musik, mencipta lagu, membagikannya ke orang lain melalui internet begini ini, nggak ada gunanya, ya? entahlah. beberapa teman pernah menganjurkan untuk mengirimkan demo lagu-laguku (yang aku rasa yang terbaik) ke label musik. aku pernah mencobanya, beberapa kali. ya, nggak ada dipanggil sih sampai saat ini. hihihi. mungkin karena, kupikir, aku nggak fokus dan menginginkan hal itu (baca. menjadi penyanyi). beberapa kali, aku merasa sudah cukup rasanya menjadi orang yang mencipta, lalu berbagi. label penyanyi top, artist itu, seringkali hanya kugunakan sebagai bahan candaan. misalnya, menyebut diriku sendiri sebagainya. ya, aku merasa diriku adalah artist sungguhan. ahak hak hak. semoga pembaca nggak pada protes. hihihi.

ketika membuat lagu itu, rasanya senang sekali. apalagi kalau sejak awal lagu itu dibuat untuk seseorang, misalnya. dan kesenangan itu belum berhenti sampai disitu. mengisi instrumen musiknya, memadukannya dan mendengar berulang-ulang, sampai kadang-kadang telinga bengkak, lho. lalu, mengisi vocal, mencoba mengisi backing-vocal, meskipun yang ini aku sungguh nggak punya kemampuan bagus. hehehe. lalu memperdengarkannya (publish) ke orang yang dimaksud. apalagi kalau ke publik begitu. senang rasanya. hanya saja, kupikir semua itu cukup deh. berhenti. apalagi selain itu? bukankah menyanyikan lagu-lagu yang sudah ada saja sudah cukup kalau sekedar kesenangan?

dan belum lagi, aku merasa (kebanyakan merasa, niy) kalau semuanya itu hanyalah hobby. bukan sesuatu yang pantas dan diizinkan untuk kutekuni. kenapa ada kata "diizinkan" di sana? hehehe. maksudku, orang tuaku, nggak terlalu mendukung hal ini. setidaknya, sampai tanggung jawabku selesai (baca. kuliah). ini menyebalkan karena di saat bersamaan aku hanya ingin bermusik dengan laptopku (dulu) atau dengan gitarku saja, dengan seringkali meminjam komputer atau laptop teman untuk mengarang musik digitalnya. menyedihkan, kan? bahkan untuk bercocok tanam saja pun orang kadang meminjam lahan. ya, ada petani yang seperti itu. tapi mereka menanam dan mendapatkan hasil. lalu aku? memang ada hasilnya, such as cape, pegel, sakit pinggang, ngantuk, parau, dianggap tukang minjem aja dan belum lagi kalau lagu itu nggak sukses (menurut selera telingaku sendiri). itulah yang didapatkan. ahak hak hak.
belum lagi cobaan-cobaan (halah) yang seringkali melanda saat membuat lagu. sebut saja mati listrik, suara mesin air yang berbunyi (maklum, tinggal di kos-kosan), teriakan anak-anak di sebelah, gonggongan anjing, ayam berkokok. dan kesemuanya itu terjadi dengan begitu aneh atau memang perasaanku saja. pasalnya, saat ingin take vocal misalnya, barulah muncul keributan yang bisa mengganggu proses rekaman. sialnya, kalau lagi diam, keadaannya juga tenang. percaya deh. hal itu nggak sekali lho. sering malah! menyebalkan dan membuat mood menjadi buruk. 

terus, (bukan sensi) aku nggak begitu mendapatkan apresiasi dari teman-teman dekatku sendiri. dalam arti, orang yang bisa kulihat langsung orangnya. rasanya, mereka memang kurang menyukai selera musikku. aneh, siy. soalnya, aku merasa aku membuat lagu yang membahas hal-hal yang serupa dengan lagu-lagu favorite mereka. karena lagu-lagu itu juga menjadi favorite-ku. lalu dimana yang salah? awalnya kupikir, kualitas musik digital buatanku masih di bawah rata-rata. belum layak dengar. nggak seperti musik pada lagu-lagu dari label musik. kalau begitu aku bisa terima sih. hanya saja, kenapa aku malah mendapatkan apresiasi dari orang lain, yang nggak kulihat sama sekali wajahnya (dari teman dunia maya)? padahal, mereka kan teman-temanku. beberapa tahun berteman dengan aku. ahak hak hak. nasib dah.

dan karena faktor tersebut secara sembarangan di atas, aku jadi berpikir kalau bermusik yang seperti kukerjakan beberapa tahun belakangan ini, adalah pekerjaan yang sia-sia dan tak dianugerahi siapapun. orang tuaku nggak begitu antusias, ketika kukatakan aku bisa membuat musik dengan laptopku, menyanyi sendiri, mengisi vocalnya, menjadikan mp3 dan laguku bisa disearching di internet. mereka nggak tahu hal itu, mereka nggak minat. nggak apa-apa. toh, mereka kan orang tua. lalu, adik-adikku? orang-orang terdekatku! hihihi. jadi kesal deh. nggak apa-apa juga. namanya juga lagi galau. ahak hak hak.
dan semakin yakinlah aku bahwa musikku itu tak ada gunanya sama sekali, kecuali untuk kepuasan batinku secara pribadi. melihat situasi yang seringkali terjadi, minim apresiasi dari orang-orang terdekatku sendiri, aku sudah menganggapnya demikian. dan satu lagi: hal ini tak mendapatkan keuntungan finansial, lho. lagunya nggak dijual, kok. dan kalau pun dijual, belum tentu laku juga. ahak hak hak. 

entahlah. pemikiran seperti ini seringkali datang. apalagi kalau letih menyerang di kala malam #halah. pakai rima segala. ahak hak hak. nah, yang pasti aku cukup sering merasakan ketidakbergunaan apa yang kukerjakan ini. kecuali sebagai kesenangan pribadi dan menghabiskan waktuku yang seharusnya berharga. sialnya, aku gampang mengorbankan hal-hal penting lain, hanya untuk bermusik di laptop. menyedihkan, bukan? :D

meskipun begitu: aku berusaha sepenuh hati menyanyikan lagu-laguku. beberapa teman mayaku berkata, suaraku harus cukup mampu menyampaikan kesan lagu saat menyanyikan liriknya. kalau senang, musti ada kesan senang. begitu juga dengan sedih, marah, semangat, tangis, dsb, dsb. tarikan nafas juga harus diatur. aku juga beberapa kali mencoba meneliti bagaimana seseorang menyanyi (maksudku vocalis band atau solo begitu). karena dengan begitu aku bisa menambah kemampuan menyanyiku.

dan sekali lagi, meskipun begitu: Desember ini akan kupilih sebagai bulan untuk album ketigaku. semoga hasilnya cukup memuaskan. setidaknya, dari beberapa lagu yang sudah ada, terlihat respon yang cukup baik dari beberapa teman dunia mayaku--yang beberapa kali sudah mendengarkan karya-karyaku. sejujurnya, didengar satu orang sajapun sudah cukup, kok :) tapi emang dasar manusia, selalu tak pernah berkecukupan. bdw, album ketiga Chris Othersides ini bakal berisi delapan buah lagu baru, yang mana aku ciptakan saat perjalanan singkatku di Jawa (Jakarta). terlebih lagi, secara khusus album ini nantinya aku persembahkan untuk Aria, untuk awal yang merupakan akhir dan sebaliknya dari perjalanan itu sendiri. 

seringkali hal-hal kecil membuat kekecewaan.

segera deh aku posting di blog ini. mungkin, 12 Desember nanti :)


selamat malam