Friday, February 18, 2011

Proses Kreatif | Chris Othersides - Rindu Berakhir Disini

: ketika aku menulis Rindu Berakhir Disini


Lagu ini berdurasi 3 menit 28 detik, diciptakan seperti lagu-laguku kebanyakan : menggunakan gitar. Buatku sendiri, Rindu Berakhir Disini (RBD) sangat berkesan. Selain pada lagu ini aku menemukan kombinasi chord gitar yang membuat telingaku keenakan, juga karena aku menghadiahkannya untuk kakakku. Namanya Ria Aprillia, tapi aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan Kak Pindut. Menyoal kenapa "pindut", itu dalam kesempatan lain saja.

Hentakan pada beat RBD adalah satu hal lain yang sangat kusuka. Kebetulan saat mengaransemen musiknya, aplikasi Fruity Loops yang kugunakan sudah dilengkapi dengan bermacam sound-pack tambahan. File-file sound itu aku download dari internet. Cukup besar ukurannya : 200 Mb lebih. Kupikir kesemuanya itu lebih cocok dipakai untuk membuat musik ala disco, hiphop atau apa gitu. Sudah jelas kalau untuk keperluan musik pop, aku kesulitan memberdayakan FL tsb. Maklum, kemampuan masih belum mumpuni. Jadi, aku menemukan sound untuk drum yang cocok sekali dengan yang kubayang-bayangkan. RBD bisa coba didengerin. Dan kalau punya waktu, teman-teman boleh membandingkannya (khusus pada beat) dengan lagu-laguku yang lainnya. Berbeda dan khas. Malahan mungkin terdengar seperti hanya petikan bass saja :D

Itu semua karena aku memperhatikan atau bisa dibilang memperbandingkan laguku yang diputerin melalui hape dan lagu-lagu lain. Lalu resolusi yang kudapatkan adalah volume beat dan bass pada laguku kurang seimbang. Maka RBD menjadi lagu hasil pengamatanku itu.

Sejatinya aku mengagumi irama beat pada lagu-lagu riang ala Sheila on 7. Hingga hal tersebut selalu saja menghantuiku, tapi tak pernah berhasil membuat yang senada dengan beat hasil ciptaan Mas Anton (eks drummer Sheila on 7) itu. Pada RBD aku mencobanya. Yang lalu kupikir, beginilah mungkin yang bisa kulakukan saat ini. Semoga di musik ke depannya aku bisa menghasilkan yang lebih baik. Hehehe.

Liriknya sendiri bercerita tentang perasaan seorang (aku mengambil suduh pandang Kakakku itu) pencinta, yang dalam keadaan terpisah dengan kekasihnya. Ya, sebuah jarak yang kukaitkan dengan kepastian dan sentuhan kasih-sayang. 

setelah jauh kujalani 
waktu kumengharapkanmu
kau hadir dalam impian semu

dan lautan biru terbentang luas 
yang memisahkan kita
perlahan akupun tenggelam rindu berjumpa

Ini sebuah rahasia atau pesan yang disisipkan. Ahak hak hak. RBD ternyata mengalami injeksi perasaan. Yang tadinya lagu ini secara khusus kucipta untuk menyampaikan perasaan Kakak, ternyata malah menyampaikan perasaanku sendiri. Aku cuma mengatakan perasaanku saja, bukan kepada siapa itu ditujukan secara rinci :p Hal tersebut mungkin saja menimbulkan kegemparan yang tak terduga. Ahak hak hak. 

sekuat apapun aku genggam
mencoba pertahankan
hanya janji hampa yang kau ucapkan

aku pahami selama ini
kau tak pernah inginkanku
dan cintaku larut dalam sepi

Yang paling menarik dari proses mengaransemen musik RBD adalah upayaku membuat rhytim gitar. Aku menemukan sound gitar yang cukup pas, menurut telingaku. Kebetulan chord yang kugunakan cukup aneh karena sama sekali belum pernah kugunakan dalam lagu-laguku sebelumnya. Seperti chord A apa itu, aku kurang tahu nama lengkapnya. Seringkali aku membuat chord yang dikreasikan dari chord sebenarnya. Mungkin fungsi turunan kalau orang matematika bilang. Tapi sekuat apapun kucari di internet atau buku-buku chord gitar, tak kunjung kutemukan bentuk yang kubuat itu. Meskipun demikian, kupikir namanya secara khusus sudah ada. Hanya saja, mungkin buku atau situs yang menjadi referensiku kurang akurat. Jadilah aku menamainya sesuka hati. 

Aku menyesuaikan bunyi chord tersebut pada gitar akustik dengan pattern yang kubuat pada FL. Sungguh, mengerjakannya sangat menyenangkan sekaligus melelahkan. Aku mencoba variasi yang tepat karena suara sound gitar pada FL berbeda dengan gitar asli. Dan kuupayakan selalu berbeda, unik atau katakanlah variatif. Bagi yang suka mendengarkan detil, hal ini pasti menarik. Maka, aku selalu mengagumi musik-musik yang kubuat, pada beberapa bagian yang detilnya kurasakan sangat khas dan unik. Meskipun, mungkin itu terkesan sebagai narsis :p

Tidak ada tambahan yang begitu luar biasa pada instrumen lain. Bahkan aku tak memasukkan sound DirectWave, atau di telinga, dikenal dengan suara biola. Mungkin ada, tapi hampir tak berpengaruh. Karena aku sangat fokus pada sound gitar pada RBD. Aku terus memasukkan rhytim gitar tersebut dari awal hingga akhir lagu. RBD sangat memukau telingaku saat musiknya selesai secara utuh.

reff.
selamat jalan kekasih wujudkan semua mimpimu
tinggalkan hatiku terluka mengharapkanmu
mungkin aku tak pantas jadi pendamping hidupmu
bersinarlah jangan hiraukan tangis pedihku

Aku mungkin selalu terkesan dengan rima yang sama pada lirik. Tapi sungguh, aku paling suka jika aku berhasil membuat lirik terpenggal tiba-tiba, atau berbeda dengan skema pada baris sebelumnya. RBD tak mengalami hal tersebut, mungkin hanya pada Akhirnya Kau Tahu yang begitu. Itupun tanpa disengaja. Lain kali aku bahas deh.

Dan refrain itu adalah pesan yang sebenarnya pesanku sendiri. Entah kenapa aku membuatnya demikian, selain, ya, perasaanku memang sedang tak cukup baik saat itu. Pribadi sih. Merasa tak pantas saja. Dan sepertinya itu memang menjadi kenyataan, setelah melihat keadaan saat aku menulis ini. Ahak hak hak.

Terus, apa lagi yak? :D Kira-kira seperti itulah yang bisa kuceritakan, di sela waktuku yang belum bisa membuat lagu baru dikarenakan keadaan. Semoga nanti ada lagi yang bisa kusampaikan. Hehehe. Akhir kata, RBD adalah salah karyaku yang menarik. Terutama musiknya, untukku secara pribadi. Sebuah pencapaian yang memuaskan, jika seandainya pembaca melihat dari sudut pandangku.  Anyway, lagu ini bisa diunduh dari situs 4shared dan tidak ada salahnya dibagikan kepada teman-teman yang lain. Aku sangat berterima kasih untuk itu.

Salam hangat


- C.O. -




2 comments:

  1. Rafael Yanuar / @Opiloph20 February, 2011

    Ahak hak hak (hanya dengan dirimu saja ketawa saya bisa sedahak ini #ditampar), akhirnya ada juga proses kreatif lagu-lagumu, sangat menarik. Ternyata dibutuhkan perenungan mendalam saat mengaransemen sebuah lagu. Saya masih sangat jauh dari tahap itu, pastinya.

    Lagi-lagi, sebuah lagu yang bisa membuat saya menggaruk-garuk tanah (saking pedihnya), siapakah obyek pada lagu-lagumu (berhubung dirimu pernah bilang semua lagumu adalah pengalaman pribadi)? Sebuah tanya yang sepertinya tak perlu dijawab =)

    Chris, coba dengar lagu saya yang judulnya Senandung Bintang - Mimpikan Untukku, terutama Mimpikan Untukku, saya rasa dirimu pasti sukak, terus terang, saya kesulitan menyanyikannya =)

    - Promosi -

    Salam malam, selamat menulis, terus bernyanyi, tetap ahak hak hak hak (sekali lagi, hanya dengan dirimulah ketawa saya bisa sedahak ini #ditamparlagi) =)

    ReplyDelete
  2. hihihi

    makasiy udah mampir, raf :D
    baiklah. catatan ini sekaligus mengisi waktu luang, saat-saat nggak mencipta lagu, nggak nulis cerita, atau nggak lg mood gambar gitu. jadi, iseng2 bagi2 pengalaman. sapa tau bisa ngasiy sesuatu. hohoho.

    klo RBD dibuat karena mendengar dan menyelami kisah kakak saia siy. ahak hak hak. selebihna cuma perasaan pribadi jugak.

    trus... saia coba donlod niy lagu kamu. ckckckck. 10 Mb niy! >.< gpp. saia lg di warnet. ahak hak hak. ntar saia kabarin klo dah denger.

    sekali lagi, makasiy dah mampir. ahak hak hak

    ReplyDelete